Rumah Ngambek!


Setelah 10 hari mudik ke Surabaya, akhirnya minggu kemarin saatnya kembali ke rumah Cikarang. Badan penat nan capek ketika memasuki halaman rumah. Yang pertama kulakukan setelah tiba adalah mengecek kondisi ayamku, apakah mereka sudah wafat atau masih survive hehehe.. Dan ternyata mereka masih sehat-sehat aja, tapi dalam kondisi kehausan soalnya beberapa tempat minum yang sudah kusiapin ternyata pada ngguling ga karuan -_-

Selesai mengurus ayam, saatnya mengurus taman yang kering sentosa diterpa hawa panas Cikarang. Selang pun kutancapkan ke keran depan, dan di sinilah rumahku mulai ngambek.. Mungkin karena ototku terlalu kuat *halah*, kerannya tiba-tiba putus dan naasnya potongan kerannya masih tertinggal di pipa air. Sebenarnya sih aku punya keran cadangan, tapi sebelum bisa memasang keran baru, aku harus bisa mengambil potongan keran yang tertinggal.

Berbagai metode pun kugunakan, mulai dari menggunakan obeng dan palu untuk memaksa sisa keran memutar, menggunakan tang yang dibuka didalam pipa sambil diputar sampai membakar kerannya memakai korek (ini udah mulai frustasi). Menyerah, akhirnya sementara keran depan kubuntu pake kayu agar keran kamar mandi bisa mengalir.

Keesokannya, rumahku berulah lagi, tiba-tiba kusen pintu depan memuai sehingga pintu kayu bagian depan tidak bisa ditutup -_- Akhirnya sambil menamu ke tetangga depan, aku minta nomer telpon tukang yang sedang bekerja di rumah itu. Setelah 2 hari bekerja, akhirnya beres juga masalah-masalah tadi. Untuk masalah potongan keran, ternyata solusinya memakai gergaji saudara-saudara, never thought of it ^^;; Sedangkan untuk masalah pintu kayu, solusinya memang sudah jelas, yakni harus di tipisin pintunya. Ah, lega akhirnya kelar juga..

Moral of the story: Sediakan nomer hape tukang yang bisa dipercaya di dalam handphone anda ^^

Leave a Comment

Your email address will not be published.